Posted : Restu Sri Rahayu
Asal Usul Nama Lampung
Menurut cerita, di daerah yang kini disebut Tapanuli, meletuslah
sebuah gunung berapi. Karena letusannya sangat hebat, banyak penduduk
mati akibat semburan api, lahar, dan batu-batuan dari gunung berapi itu.
Akan tetapi, banyak juga yang berhasil menyelamatkan diri. Meletusnya
gunung berapi di Tapanuli itu, menurut cerita membentuk sebuah danau
yang sekarang disebut Danau Toba.
Ada empat bersaudara di antaranya yang berhasil selamat dari letusan
gunung berapi itu. Mereka menyelamatkan diri dan meninggalkan Tapanuli
menuju ke arah tenggara. Mereka naik sebuah rakit menyusuri pantai
bagian barat Pulau Swarnadwipa, sekarang bernama Pulau Sumatra.
Keempat bersaudara itu bernama Ompung Silitonga, Ompung Silamponga,
Ompung Silatoa, dan Ompung Sintalaga. Berhari-hari mereka berlayar
dengan rakit, terus menyusuri pantai. Berbulan-bulan mereka
terombang-ambing di laut karena perjalanan mereka tanpa tujuan.
Persediaan makanan yang dibawa makin lama makin menipis. Beberapa kali
empat bersaudara itu singgah dan mendarat di pantai untuk mencari bahan
makanan. Entah karena apa, pada suatu hari ketiga saudara Ompung
Silamponga tidak mau melanjutkan perjalanan, padahal Ompung Silamponga
saat itu sedang sakit. Mereka turun ke darat dan menghanyutkan Ompung
Silamponga dengan rakit yang mereka tumpangi sejak dari Tapanuli.
Berhari-hari Ompung Silamponga tidak sadarkan diri di atas rakitnya.
Akhirnya pada suatu hari, Ompung Silamponga terbangun karena ia
merasakan rakitnya menghantam suatu benda keras. Setelah membuka mata,
Ompung Silamponga kaget. Rakitnya sudah berada di sebuah pantai yang
ombaknya tidak terlalu besar. Anehnya, Ompung Silamponga merasa badannya
sangat segar. Segera ia turun ke pasir, melihat sekeliling pantai.
Dengan perasaan senang, ia tinggal di pantai itu. Kebetulan di sana
mengalirsebuah sungai berair jernih. Ompung berpikir, disitulah
tempatnya yang terakhir, aman dari letusan gunung berapi. Ia tidak tahu
sudah berapa jauh ia berlayar. Ia juga tidak tahu di mana
saudara-saudaranya tinggal.
Cukup lama Ompung tinggal di daerah pantai, tempatnya terdampar. Menurut
cerita, tempat terdamparnya Ompung Silamponga dulu itu kini bernama
Krui, terletak di Kabupaten Lampung Barat, tepatnya di pantai barat
Lampung atau disebut dengan daerah pesisir. Setiap hari Ompung bertani,
yang bisa menghasilkan bahan makanan. Tidak disebutkan apa jenis tanaman
yang ditanam Ompung saat itu.
Karena sudah lama tinggal di daerah pantai, ingin rasanya Ompung
berjalan-jalan mendaki pegunungan di sekitar tempat tinggalnya. Semakin
jauh Ompung masuk ke hutan, semakin senang ia melakukan perjalanan
seorang diri.
Pada suati hari, sampailah Ompung di suatu bukit yang tinggi. Dengan
perasaaan senang, ia memandang ke arah laut, lalu ke arah timur dan
selatan. Ia sangat kagum melihat keadaaan alam sekitar tempatnya
berdiri, apalagi di kejauhan tampat dataran rendah yang sangat luas.
Karena hatinya begitu gembira, tidak disadarinya ia berteriak dari atas
bukit itu, ”Lappung … Lappung … Lappung!” Kata lappung berarti luas
dalam bahasa Tapanuli. Dalam hati Ompung, pasti di sekitar dataran
rendah yang luas itu ada orang. Dengan tergesa-gesa, ia menuruni bukit
dan menuju dataran rendah yang ia lihat dari atas bukit.
Ompung pun sampai di tempat yang ia tuju, Ia bertekad untuk tinggal di
dataran itu selamanya dan akan membangun kampung baru. Setelah sekian
tahun menetap, barulah Ompung bertemu dengan penduduk daerah itu yang
masih terbelakang cara hidupnya. Meskipun demikian, mereka tidak
mengganggu Ompung, bahkan sangat bersahabat.
Akhirnya, Ompung pun meninggal dunia di daerah yang ia sebut Lappung,
kini bernama Sekala Berak atau Dataran Tinggi Belalau di Lampung Barat.
Menurut cerita rakyat di daerah itu, bahkan ahli sejarah tentang Lampung, nama Lampung itu sendiri berasal dari nama Ompung Silamponga.
Akan tetapi, ada juga yang mengatakan bahwa nama Lampung berasal dari
ucapan Ompung Silamponga ketika berada dia atas bukit, setelah melihat
adanya dataran yang luas. Perlu diketahui, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Lampung, Prof. Hilman Hadikusuma, SH, memasukkan legenda Ompung Silamponga
sebagai teori ketiganya tentang asal-usul Lampung. Beliau menyebutkan
bahwa Sekala Berak adalah perkampungan pertama orang Lampung.
Penduduknya disebut orang Tumi atau Buay Tumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar